Tuesday, August 23, 2011

ceritamu, aku rindu. :)

Saat aku menulis coretan ini di note ponsel ku, kamu masih di lereng gunung ya, mas. Mengamati salah satu kesukaanmu, burung. Aku selalu tersenyum tiap kali kau bercerita tentang kesukaanmu, perjalananmu, pengalamanmu.
Kali ini kau bercerita tentang julang emas. Salah satu jenis burung yang baru kali ini aku dengar namanya.
Katamu, julang adalah salah satu hewan monogami. Dan yang sedang kau amati adalah sepasang suami-istri. Hihihi. Entah harus menyebut pasangan burung itu sebagai suami-istri atau adakah sebutan yang lain, jadi membayangkan mereka resepsi ya. Hehehe. Ceritamu, menyebutkan bahwa mereka selalu berdua, kecuali ketika betina yang mengerami telurnya. Romantis sekali ya ceritamu.
Dalam pengamatanmu, kau bilang bahwa entah mengapa sang betina keluar sarang terlebih dahulu. Seolah itu adalah hal yang tidak wajar. Aku jadi bertanya, memangnya kenapa?aneh?
Jawabmu, “Memang tidak wajar. Karena mereka selalu berdua. Misal sang betina sedang mengerami telurnya, maka sang jantan akan menutup lubang sarang mereka dengan tanah liat atau lumpur dan menyisakan lubang kecil sebesar paruh untuk memberi makan.”
Hemm...sungguh hal yang menakjubkan, dan sekali lagi aku tersenyum. Aku pasti akan selalu berdecak jika saat itu aku ada di sana bersamamu. Dan pastinya kau akan bilang, “Wong kok gumunan.” Hehehe.
Itu ceritamu di sore pertama. Dan pagi ini saat aku menulis note ini, aku dapat lagi cerita menakjubkan darimu. Tentang sepasang yang berkejaran. Sang jantan berpindah dan betina mengikuti, mencari tempat berjemur sambil menelisik bulu-bulu. Ah kali ini kau berpuitis. Satu hal yang tak pernah aku bosan darimu.
Selang siang, ceritamu hadir kembali. Tentang sepasang yang tidak ingin diganggu keberadaannya oleh sepasang pendatang yang lain. Kau menambahkan, “sepertinya mereka penganut paham dunia milik berdua.” Hehehe.

Itu ceritamu dua hari yang lalu. Kau sudah pulang tapi belum sempat bertemu denganku.

Aku kangen..