Friday, March 29, 2013

Ayah Korea


Sekali lagi saya nonton A gentleman’s Dignity mulai episode 17 sampai 20. seperti yang saya bilang kemarin, ada banyak bagian film ini yang saya suka. Kali ini saya akan menceritakan bagian dari episode 19, yaitu ketika Colin terlibat perkelahian. Colin adalah anak dari Kim Do Jin, umurnya 19 tahun. Dia anak Kim Do Jin dengan cinta pertamanya ketika kuliah. Anak yang tidak diketahuinya selama 19 tahun.

Colin tadinya tinggal di Jepang bersama ibunya (cinta pertama Kim Do Jin) dan suami ibunya tapi kemudian pergi ke Korea untuk mencari sang ayah kandung. Colin mengetahui bahwa ia bukan anak kandung suami ibunya karena ibunya menikah dengan pria berkulit putih. Hohoho. Tahu kan kalau gen anak laki-laki adalah XY? X gen dari ibunya dan Y gen dari ayahnya, jadi semisal anak laki-laki itu sipit (berwajah asia) maka sudah dapat dipastikan ayahnya juga orang asia. Hehehe. Setelah tahu bahwa Colin adalah anaknya, Do Jin memintanya untuk tinggal dan bersekolah di Korea. Sekarang Colin menyebut Do Jin sebagai Ayah Korea.

Nah di episode 19 ini Colin terlibat perkelahian sehingga ayahnya (Kim Do Jin) dipanggil ke kantor polisi. Colin dan dua temannya menolong salah satu teman sekolahnya yang dipalak anak-anak dari sekolah lain, berjumlah 4 anak. Kelompok pemalak itu babak belur daripada Colin dan teman-temannya.

Ketika di kantor polisi, selain Kim Do Jin sebagai wali dari Colin, juga hadir seorang bapak dari salah satu si pemalak. Si Bapak tersebut terkejut melihat anaknya babak belur kemudian dia bertanya “Siapa yang melakukan itu pada wajahmu?” anak itu menunjuk teman Colin, Kim Do Hyup, tanpa tedeng aling-aling si Bapak memukul kepala Dong Hyup. Do Jin yang melihat tersebut sontak kaget gantian bertanya pada Colin “Siapa yang melakukan itu pada wajahmu?” mungkin ini bapak sama anak sama-sama memiliki criminal minds ya jadinya Colin lalu menunjuk anak pemalak yang tengil itu, entah dia beneran yang mukul atau bukan, tahu nggak Do Jin terus ngapain? dia mukul kepala Bapak itu dong. Hahahahaha. Heroik sungguh heroik...hahahaha. Tidak seperti si Bapak yang mukul kepala Dong Hyup, Do Jin mukul kepala bapaknya, bukan anaknya.

 Setelah itu yang dikatakan Do Jin adalah yang membuat saya suka bagian ini “Sebagai seorang yang dewasa, memukul anak-anak itu tidak dibenarkan. Aku ayah dari temannya. Aku punya anak yang tidak pernah kupukul, dan dia adalah teman dari anakku yang berharga. Karena anakmu berharga, kau seharusnya tahu bahwa anak lain pun sama berharganya dengan anakmu. Kau berani memukul seorang anak? Aku seharusna mematahkan pergelangan tanganmu.” Wawawawawa. Speechless.
Kemudian pak polisi bertanya “sebenarnya anda wali dari siapa?” dan dengan mantap Do Jin menjawab “Keduanya.” Yang dimaksud adalah Colin dan Dong Hyup. Huahahahaha. Mereka berdua wajahnya kaget, terutama Dong Hyup, nggak nyangka dia. Hihihihi. Dong Hyup dua kali lho eh tiga kali lho dibela seperti itu, pertama oleh Seo I Suu kemudian oleh Park Min Sook dan ini yang ketiga Kim Do Jin. Hehehe.

Cerita saya di sini pasti kurang bagus, coba deh nonton. Hahaha.

Selamat malam..selamat berakhir pekan.. ^_^

Wednesday, March 27, 2013

Manual Cinta Tak Terbalas

krik..krik..krik...

Dua minggu terakhir ini, saya sering nonton drama korea berjudul A Gentlemen's Dignity, dua puluh episode drama ini saya ulangi beberapa kali. Maksudnya, setiap episode ada yang sudah saya tonton dua atau tiga kali. Seperti yang dibilang mba chopi di sini, saya suka drama ini. Dan memang nontonnya bikin perasaan campur aduk, sedikit sedikit ketawa, sedikit sedikit nangis. sungguh jangkrik. Kalau ditanya bagian mana yang saya suka, tentu saja saya suka episode terakhir, ketika adegan pelamaran. Kenapa? Pengen dilamar semacam itu? Enggak sich, cuma menyentuh saja dan nggak bakal nyangka. hehehe

Tapi sebenarnya bagian dari drama ini banyak sekali yang saya suka. Buanyaaak. hehehehe. Ini salah satunya. Manual Cinta Tak Terbalas.

Apa itu manual cinta tak terbalas? yeah menurut saya, ketika seseorang begitu menyukai kekasihnya, tapi sang kekasih tidak sadar, berasa cinta tak terbalas gitu. oh yeah..sudah tahu kenapa saya suka drama ini kan. hehehe. Jadi, mari akan saya sebutkan apa saja isi manual cinta tak terbalas itu. check it out..


  1. pikirkan aku setiap hari. tanpa makan atau tidur.
  2. jika aku tidak menjawab telepon atau membalas sms, terlukalah dan marahlah.
  3. coba datangi kantorku atau rumahku, saat kau harap berpapasan denganku.
  4. bahkan jika kau bertemu denganku, awasi aku tanpa henti dari kejauhan. dengan cinta.
  5. jika aku bicara dengan wanita lain, cemburulah dan pikirkan untuk menabrak mobilnya.
  6. dapatkan foto sd, smp, dan sma ku dan taruh di dompetmu.
  7. datang ke rumahku tiba-tiba dan buat hatiku berdebar.
Pertama saya nonton drama ini, saya nggak gitu ngeh sama tujuh hal itu. Tapi setelah nonton untuk yang ketiga kali, saya ngeh banget. hahahahaha. *ketawanya pengen tak bold* Saya sudah ngalamin poin nomor satu sampai lima. 


Siapa dalam drama ini yang mencetuskan manual super ini? dia adalah kim do jin. Bakal panjang kalau harus menjelaskan siapa itu Kim Do Jin, baca di blog mba chopie tadi saja ya. hehehe. Ya intinya Do Jin itu yang pertama suka pada Seo I Suu, wasit perempuan sekaligus guru pelajaran etika. Nah, manual ini dicetuskan Do Jin karena dia sudah merasakan ketujuh poin tadi, dan pengen I Suu juga merasakan. hohoho. Etapi I Suu akhirnya ngelakuin juga lho. hehehe. Dibikin daftar gitu, trus dicoretin satu-satu.

Kalau saya yang disuruh bikin, sudah tak coret sampai nomor lima.

hehehe. selamat pagi...berbahagia hari ini.. :)

Monday, March 25, 2013

sesimpel itu

jatuh cinta lagi padamu adalah ketika setiap pagi membaca ucapan selamat pagi darimu,
sesimpel itu.

jatuh cinta lagi padamu adalah ketika melihatmu dari kejauhan,
sesimpel itu.

jatuh cinta lagi padamu adalah ketika melihatmu sibuk memotret,
sesimpel itu.

jatuh cinta lagi padamu adalah ketika dari kejauhan pandangan kita bertemu,
sesimpel itu.

jatuh cinta lagi padamu adalah kau meredam amarahku,
sesimpel itu.

jatuh cinta lagi padamu adalah ketika kau berdendang, menggumam sebuah nada, bernyanyi,
sesimpel itu.

jatuh cinta lagi padamu adalah ketika melihatmu tersenyum,
sesimpel itu.

sesimpel itu dan aku bahagia.

terimakasih sudah membahagiakanku.

Monday, March 11, 2013

Pertama dan terakhir

Saya bukan sedang membuat lagu, tapi saya sedang mendengarkan lagu kemudian menulis eh mengetik liriknya. Jadi, sambil mendengarkan lagu, sambil mengetik liriknya. Biasanya sih saya tulis manual, ditulis tangan gitu. Hasilnya bisa ditebak, tulisan kaya cekeran ayam eh bukan tapi kaya tipak cacing jalan di pasir, oret-oretan resep dokter mah kalah, oret-oretan revisi dosbing mah lewatttt... hehehe. Nah kali ini saya coba dengan metode ketik. Lagu yang saya dengarkan "Cinta Pertama dan Terakhir" punya Sherina. Percobaan pertama hasilnya: 


"Sebelumnya tak ada yg mampu memngajakku untuk bertahan dikala sedih. Sebelumnya kuikat hatiku hanya untuk aku seorang. Sekarang kau di sini hilang rasanya semua bimbang tangis kesepian. Kau uat aku bertanya kau buat aku mencari rentang rasa ini aku tak mengerti akankah sama jadinya bila bukan kamu, lalu senyummu menyadarkanku kau cinta pertama dan terakhirku. Sbelmunya tak mudah bagiku, tertawa sedniri di kehdupan yang kelam ini sebelmunya rasanya tak perlu membagi kisahku tak ada yang mngerti sekarang kau disini hilang rasanya semua imabng tangis sedih...."
Udah kelanjutannya ketinggalan Sherina nyanyi...khekhekhe... 

Percobaan kedua:


"Sebelmunya tak ada yang mampu mengajakku untuk bertahan dikala sedih seblemunya kuikat hatiku hanya untuk aku seorang sekarang kau disini hilang rasanya semua bimbang tangis kesepian kau buat aku bertanya kau buat aku mencari tentanng rasa ini aku tak mengerti akankah sama jadinya bila bukan kamu lalu senyummu menyadarkanku kau cinta pertama terkahirku, sebelumnya tak mudah bagiku tertawa sendiri dikehidupan yang kelam ini seelumnya rasanya tak perlu mem..."

Lebih parah!!!hahahaha. Udah ah...tulis yang bener. Saya suka lagu ini. Saya sedang mellow sepertinya. :)


"Sebelumnya tak ada yang mampu mengajakku untuk bertahan dikala sedih. Sebelumnya kuikat hatiku hanya untuk aku seorang. Sekarang kau di sini hilang rasanya semua bimbang tangis kesepian. Kau buat aku bertanya, kau buat aku mencari, tentang rasa ini, aku tak mengerti akankah sama jadinya bila bukan kamu. Lalu senyummu menyadarkanku, kau cinta pertama dan terakhirku. Sebelumnya tak mudah bagiku, tertawa sendiri di kehidupan yang kelam ini. Sebelumnya rasanya tak perlu membagi kisahku tak ada yang mengerti sekarang kau di sini hilang rasanya semua bimbang tangis kesepian, Kau buat aku bertanya, kau buat aku mencari, tentang rasa ini, aku tak mengerti akankah sama jadinya bila bukan kamu. Lalu senyummu menyadarkanku, kau cinta pertama dan terakhirku. Bila suatu saat kau harus pergi, jangan paksa aku tuk cari yang lebih baik, karena senyummu menyadarkanku kaulah cinta pertama dan terakhirkuKau buat aku bertanya, kau buat aku mencari, tentang rasa ini, aku tak mengerti akankah sama jadinya bila bukan kamu. Lalu senyummu menyadarkanku, kau cinta pertama dan terakhirku."

Sunday, March 03, 2013

Sekalimat semesta

Sekalimat doang butuh nyali sebesar semesta dunia akhirat. Coba tebak? Iyes, kalimat saat ijab-kabul pernikahan. heuheuheu..

Jadi pagi ini saya menghadiri pernikahan teman saya, Fitri. Dia teman SMA saya, meskipun kami tidak pernah satu kelas, tapi hubungan kami sangat dekat. Dulu sewaktu jaman SMA saya punya satu kelompok bermain, hahaha kaya anak teka ya, cuma bermain loh, jarang belajar soalnya. :) kami bersepuluh seringnya, lima perempuan lima lelaki, Saya, Elena, Fitri, Dewi, Ery, Embun, I Gede, Bram, Freddy, dan Dwaya.

Diantara kami bersepuluh, yang sudah menikah adalah Elena dan Fitri. Elen begitu kami sering memanggilnya, sudah punya putra satu, umurnya satu tahun namanya Satria. Nah kalau Fitri ini yang tadi pagi saya hadiri akad nikahnya.

saya dan mempelai perempuan
Menghadiri acara sekhidmat itu dalam kondisi pilek bukanlah hal yang nyaman, sendlap sendlup sodara. Berusaha nahan sendlupan ketika kalimat ijab diucapkan, bukan hal yang gampang. *nyengir*

Dari beberapa acara akad yang pernah saya hadiri, baru kali ini saya mendengar kalimat ijab-kabul berbahasa ngarab. hehehe. Nggak paham blas, cuma paham pas nyebutin namanya kedua mempelai doang. hehehe. Ya pokonya begitu selesai kalimat ijab-kabul itu "sah..sah..sah.." alhamdulillaaah...

Barakallah ya teman...

Tadi disebelah saya ada Elen, dia bilang "Pas habis kalimat sah itu dulu aku ngerasanya ha-gitu-doang." hahahaha. Iya ya..kan cuma sekalimat doang, tapi persiapannya seabreg, jauh jauh bulan direncanakan. Dan yang paling penting ngumpulin nyalinya itu lho, seluas semesta, sedunia akhirat. :)

Apa?oh sudah pasti ada pertanyaan, kapan nyusul? hehehe.

Saturday, March 02, 2013

drama skripsi


Sudah semestinya kamu bersyukur. Kamu sudah checking akhir, tinggal bimbingan artikel saja toh. Baru ditolak sekali, mungkin kemarin ibu dosen sudah cape’ sudah sore, mungkin seharian sibuk, dan lagi mendekati bulan april begini yang pengen segera kelar urusan artikelnya kan bukan cuma kamu saja, pasti banyak artikel yang musti ibu itu bimbing. J hahaha. Coba lihat aku, baru akhir februari ujian proposal, belum apa-apa, masih puanjang lagi prosedurnya. J iya sih masih ada beberapa teman yang bahkan belum mengajukan judul, pada dasarnya aku juga harus bersyukur, aku baru ujian proposal tapi penelitian sudah kelar. Ya itulah intinya kita harus lebih bersyukur dengan apa yang kita raih. J tetep semangat yaaa...


*kemudian ada suara menggema, “SETELAH BERSYUKUR KAMU HARUS BERUSAHA LEBIH KERAS LAGI, DANI!!!”

*kemudian diglundungkan dari atap auditorium

Hahahaha...