Sunday, December 21, 2014

"Ndang nikah" again!

Jadi ini hari minggu, tanggal 22 Desember 2014. Besok mas sepupu nikah. Tadi malam baru saja tiba di Semarang pukul 10.00. Pagi tadi saya dapat tugas bungkus ujung-ujung buah pisang raja (kalau untuk seserahan harus yang raja lho yaa, kan mau jadi raja dan ratu sehari) menggunakan kertas berwarna emas. Kenapa warna emas? Biar cantik dan glamor, biar dikira pisang emas, kenapa ndak pakai pisang emas saja yaa. Yakan jadi raja, bukan jadi emas. Kan raja pakai mahkota emas, nah dipakein itu kertas berwarna emas, biar mirip mahkota. Etapi beneran mirip mahkota sih itu. hahaha. Sayangnya belum sempat foto itu pisang sudah diangkut aja ditaro di kamar depan, kan malu kalau mau fotoin. hehehehe.

Nah kumpul dah tuh bude-bude, ibu dan pakde di kamar saya. Aroma ditanyain dan disuruh nikah deh tuh. hahaha. Pertanyaan kapan nikah emang musiman ya cint...heuheuheu...


Naeil Cantabille pasca jejamuran

Setelah merana (halah merana) beberapa minggu tidak ada drama korea yang baru, akhirnya kemarin saya dapat lagi beberapa judul: Neil Cantabile, Three Musketeer, King of High School, Lovely Girl dan satu anime berjudul Baka to Test. hahahaaaa....

Beberapa minggu sibuk nge-lab dan nulis laporan (laporane ki ndak seberapa jane, cuma hitung-hitungan yang sudah ada rumusnya, mumetnya adalah menghadirkan data mentahnya itu).
Berangkat pagi, iye jam 8 sampai di lab itu termasuk pagi untuk ukuran saya yang lambannn, dan pulang sore dengan keadaan capek. 
Nggarap apa to? Mengerjakan Uji Mutu Agensia Pengendali Hayati (APH). APH nya yaitu jamur Trichoderma sp dan Metarhizium sp. Beberapa uji mutu yang dilakukan antara lain, identifikasi penampakan jamur, menghitung kadar air, menghitung kerapatan spora, menghitung viabilitas (kemampuan berkecambah) spora dan uji antagonis. Jenis jamurnya memang hanya dua, tapi dua jenis jamur tersebut ditumbuhkan pada beberapa media, untuk jamur Trichoderma sp pada media agar dan jagung, sedangkan jamur Metarhizium sp pada media agar, jagung, beras dan kaolin.
Menghitung kerapatan alhamdulillah semakin mahir, terutama jika didukung dengan mikroskop yang bagus, hanya saja memang harus teliti. Kendala ternjelehi adalah menghitung kerapatan spora Metarhizium sp yang diambil dari media kaolin. Apakah kaolin? Kaolin adalah butiran putih seperti tepung. Kenapa sulit? karena ukuran butiran kaolin dan spora hampir sama. Berrrr...mripate sampe jereng. Fuh..fuh..
Eh mari saya jelaskan terlebih dahulu apa itu Agensia Pengendali Hayati. Sama seperti agen FBI yang menumpas dan meringkus para penjahat, agen pengendali hayati juga bertugas untuk menumpas penyakit atau hama. Pada dunia tumbuhan terdapat beberapa penyakit yang menyerang bagian-bagian tubuh tumbuhan, misalnya busuk daun, busuk akar maupun busuk batang. Daun yang membusuk dapat diakibatkan oleh bakteri virus maupun jamur. Nah Phythoptora sp adalah salah satu penyebab timbulnya penyakit busuk-busuk itu. Jika daun tumbuhan membusuk, maka dia tidak akan mampu berfotosintesis dengan baik. Padahal makanan didapat dari mana? Yap, dari proses fotosintesis, akhirnya tumbuhan tersebut perlahan-lahan akan mati. Nah ini akan merugikan manusia jika yang diserang adalah tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis. Pada perkebunan misalnya. Yaaa pakai saja fungisida atau bahan kimia yang bisa langsung membunuh dan mematikan para penyakit-penyakit itu. Eits...pemakaian bahan kimia yang secara rutin dan terus-menerus dapat meningkatkan kekebalan tubuh si penyakit, sehingga mau tidak mau petani harus selalu menaikkan dosis bahan kimia tersebut. Dosisnya ditambah terus, penyakitnya kebal terus, uang untuk membeli bahan kimia semakin membengkak dan kerusakan lingkungan pasti terjadi. Bahan kimia tidak mungkin tidak ikut terserap di dalam tanah tempat tanaman itu tumbuh kan? :) Jadi kita perlu musuh alami si penyakit ini. Musuh alami Phythopthora sp adalah Trichoderma sp. Nah salah satu uji mutu adalah uji antagonisme. Pada uji ini, Trichoderma dan Phythoptora diadu, kekuatan siapa yang lebih kuat. Uji yang satu ini juga cukup ribet. Capeeek. Hahahaha. Sabtu minggu haru ke lab, ngukur jari-jari miselium jamur. 

Setelah beberapa minggu mengutik-utik jejamuran ituuu, saya merasa capek dan tambah gendut. hahaha. Tiap penat makan, jajan, minum manis. Lebih sering duduk dan jika sudah sampai di rumah makan kemudian tidur. Besoknya bangun pagi dan mengulang aktivitas yang sama. Agak kesepian juga saya nya. hahahaha. Ndak ada yang bisa diajak ketawa ketiwi cerita ceriti. fuh.

Oke, tentang uji mutu APH itu saya ceritakan lagi di lain waktu, full beserta foto.

Balik ke drama korea. hahaha. Malam ini saya nonton Neil Cantabile. Harus pakai earphone karena di rumah ramai sekali, sedangkan drama ini berisi musik-musik orkestra. Habis nonton drama ini mendadak saya ingin bisa memainkan piano. huhuhu. 
Pemeran di film ini adalah yang memerankan dokter park di drama Good Doctor. Heh, jangan membayangkan dia autis seperti di drama itu yaa, di drama ini doski keren sekaliiii. *pingsan*. Oh tapi tetap saja ada mas-mas yang antagonis, nggak antagonis yang jahat sih, cuma ceritanya dia saingan si mas pemeran utama. Dan mbuh kenapa saya selalu kepincut dengan second lead (si antagonis) ini. aaaahh... *meleleh* Lelaki yang usil memang menarik kan. heuheuheu. Usil bandel dan saru beda yaa. :)

Malam ini saya kelar nonton 10 episode dari 16 episode. Dan nonton dengan urut, meskipun agak ngintip juga 3 menit terakhir episode 16. heehehehe. Kan sing penting hepi endingnya sama mas pemeran utama.

Setelah nonton drama ini saya jadi ngerti bekson anime Hyouka adalah Fauré Sicilienne Op. 78. Nadanya ndak asing gitu.

Mendadak saya jadi senang musik klasik. eaaa.... :)

Wednesday, December 10, 2014

Rock Heart Tour dan hati yang kebat kebit

Karena hujan di ungaran dan di semarang sedikit berbeda,
musim hujan di hatiku dan di hatimu tak pernah sama,
bahkan ketika cuaca di pikiranku cerah, di pikiranmu mendung menggantung,

Tapi semua itu hanya perkara musim dan cuaca, iklim di perahu kita toh tetap sama.

Belajar tentangnya adalah juga memahami diri sendiri. 
Kami berdua akhirnya bisa nonton Rocket Rockers manggung dong. Huhuy... Sejujurnya, saya sudah lama ndak dengerin RR nyanyi, bahkan album-albumnya mangkrak begitu saja. Dan kencan spontan sekaligus nekat itu akhirnya membawa saya mengingat beberapa tahun yang lalu. Ya, sebelum Ucay hengkang dari RR. Tapi Aska pun sungguh ciamik. RR tidak berubah. Lelaki yang di samping saya yang sedikit berbeda. Iye, dia pusing mikir bagaimana saya nanti pulang sendirian malam-malam. hehehe. Dia tidak menikmati RR, band indie favoritnya itu manggung, gegara saya. hehehe.

Ini kali pertama setelah beberapa tahun tidak nonton live music. Duh kangeeeeen. Lagu-lagu yang dibawakan RR kemarin seingat saya adalah Hitam Putih Dunia, Reuni, Hariku Untukmu, Better Season, Dia, Klassix, Hidup adalah Film Terbaik Sepanjang Masa, Ingin Hilang Ingatan, Terobsesi, Merekam Jejak, dan dua lagu lagi bukan lagu mereka yaitu Rude, All of Me. 

Show Tour mereka kali ini bertajuk Rock Heart Tour Happily Ever After #3. Aska sungguh bikin saya berdebar. hahaha. Narasi yang dia ucapkan setiap akan menyanyikan satu judul lagu bisa bikin saya mesam mesem. Jangan tanya bagaimana lelaki saya, dia sedang berpikir keras. hehehe. Jadinya saya cuma humming (karena lupa lirik lagu) sambil sedikit goyang-goyang bahu kaki kepala menikmati musik yang RR bawakan.

Ketika lagu Reuni dinyanyikan saya sedikit mengutip liriknya dan saya kirim via sms, padanya, iya, sekalipun dia di sebelah saya. hahaha. Kaulah yang bisa membuatku lepas tertawa di saat kita berbagi, kaulah yang bisa membuatku bahagia dan itu sangat berarti. Wes jan norak tenan aku ki. hahaha.

Lagu Hariku Untukmu dan Better Season itu favorit juga. :)
Katakan semua yang ada di benak kita, jadikan sederhana, tanpa kata cela dan buat bermakna. Tunjuk satu bintang luapkan harapan, terbang tinggi, menuju resah yang ada, aku dan dirimu tentukan pilhan, nanti. 

Even you don't care about my feeling , I'm still your friend when you get pain. I remember when you were dreaming, I was the ghost when you are lost. Yes I do, yes I do...I want to spend rest of my life with you... Yes I do, yes I do...I'll be your friend and your number one fan.

Aska bilang, "lagu berikutnya adalah yang sering mengalami perjalanan dari Bandung-Jakarta, Bandung-Jogja, Jogja-Jakarta... Yak...lagu ini khusus yang lagi LDR. Siapa di sini yang LDR???" hihihi. Jogja-Semarang, uhuy juga dong yaa...saya lirik mas-mas di sebelah. Musik mulai dimainkan, Aska mulai nyanyi Di sisi jendela kereta yang mulai perlahan, melaju meninggalkan panas kotamu, kudiam terpaku saat kereta t’lah melaju kencang dan menjauh... Saya mlongo sejenak, oh ini lirik lagunya RR toh. hahahaha.

Bagian yang saya suka ketika menghadiri live music adalah ketika penonton ikut menyanyi. Rasanya di hati itu nyessss...saya terharu. hehehe. Iya, dan di acara kemarin juga begitu. RocketRockFriend (sebutan untuk teman-teman RR) Semarang Kendal pancen ciamik. EH Ungaran juga punya dong, RRF Ungaran. Dan dulu RR pernah manggung di Ungaran. 

Nah saya tertegun ketika Aska bilang asu. hahaha. Tapi mesra lho rek. hahaha. asuuuu. Enteng banget dia ngucapin. Dan tidak ada nada kasar. Itulah, memaki itu kan cuma perkara niat. Ngucapin kata telo juga jadi kasar kalau niatnya adalah menghina, kan. :) 

Kita semua ambil nada Aaaaaaaa.....ketika Aska akan memulai lagu Dia. Dia tlah berubah, tak seperti dulu, menemaniku dan tak ada lagi, senyumnya. Weeeh...mirip lelaki di sebelah saya yah. hihihi. Lagu ini saya ikutan nyanyi lho...

Sejak malam kemarin saya ngefans sama Aska. :)



RR kelar nyanyi sekitar pukul sebelas, dilanjutkan Alone at Last. Karena saya ndak ngeh sama Alone at Last, dan lelaki di sebelah saya sudah berkerut-kerut, maka saya minta ijin mendengar setengah lagu pertama. Setelah dirasa saya tidak bisa menikmati lagu tersebut, kami pulang. hehehe. Wajahnya agak cerah. hehehe. Dan malam itu, Semarang lengang. Agak kaget juga ketika saya dibilang riwil. hehehe. Ya..ya..dia khawatir dan saya bandel. Kayaknya kok ndak akan ada lagi agenda nonton konser malam-malam. heuheuheu...

Yasudah...diganti agenda munggah gunung saja yuk. *dipendeliki*

Fiuh...

:)

Thursday, December 04, 2014

Jatuh diam diam

Sudah tidak tahan lagi nulis cerita yang berikut ini. Gegara sore hari nan cerah dan sejuk sepoi sepoi.

Pernah suatu ketika seorang perempuan pergi bersama temannya berboncengan naik motor. Mereka berdua melewati perumahan dan kampung-kampung yang belum pernah mereka lewati, sekalipun daerah itu masih wilayah kota tempat tinggal mereka. Hingga pada salah satu perkampungan si perempuan bertanya, "Daerah ini namanya apa?", si lelaki tidak menjawab, hanya bergumam "hmmmm..." sambil tengok kiri dan kanan. Kemudian si perempuan spontan berkata, "Kamu lagi cari papan bertulisan alamat ya?" dan tawa si lelaki berhamburan. Dia tertawa keras-keras seolah ketahuan pikirannya terbaca. 
Detik itu si lelaki merasa jatuh hati pada perempuan ini. Dan si perempuan senang hatinya mendengar tawa si lelaki.

Mereka berdua jatuh cinta diam-diam. Tanpa pernah mengungkapkannya. Tanpa pernah mampu bersama.


Wednesday, December 03, 2014

Perkara Rem

Rem yang masih baik. Kendali sepenuhnya ada di tangan (kaki) kita. Mau direm atau tidak, sepenuhnya kita yang menginjak dan mengendalikan.

Rem yang baik. Bisa selalu baik adalah kita yang merawatnya. Setiap satu bulan satu kali dicek. Jika kampas nya sudah tipis, segera diganti yang baru.

Bijak-bijak kau saja, bagaimana memanfaatkan dan merawat rem.

Bijak-bijak kau saja....

Tuesday, December 02, 2014

3 Days Grandpas Over Flower Investigation Team

Hmmmembahas drama korea lagiiiii. hahaha. Tema detektif dan kedokteran memang menarik. 
3 Days dan Grandpas Over Flower Investigation Team memiliki kesamaan yang membuat saya tertarik untuk nonton boyband. Oh saya suka nonton boyband, sekalipun ndak mudeng apa lirik lagunya. Selama mereka ngedance dengan bagus dan musiknya enak didengar, saya bisa menikmati. Apalagi plus oppa oppa nya juga enak dipandang. hehehe. Jadi kedua judul drama ini salah seorang aktor utamanya adalah anggota boyband. Di 3 Days ada mas Park Yoo Chun yang dulu anggota TVXQ dan sekarang anggota JYJ. Kelar nonton drama ini, saya penasaran jika si mas ini nyanyi dan nge-dance. Lha wes perannya serius sekali dalam drama ini. Serius tapi di episode akhir lucuk. hihihihi. Cerita drama ini tentang pengawal pribadi presiden. Mas Yoo Chun jadi pengawal presiden. Ekspresinya selalu berkerut-kerut. Jarang senyum. Di episode akhir, dia agak-agak slah tingkah. Lucu. Jadi membayangkan, bagaimana jika dia nyanyi. hihihi. Sampai-sampai saya ngopy video klip musiknya dari teman saya. hahaha. Beberapa waktu saya kesengsem sama si mas ini dan wallpaper hp saya adalah dia. 
Park Yoo Chun as Han Tae Kyung (sumber gambar: google)
Sedangkan dalam drama Grandpas Over Flower Investigation Team, ada mas Kim Hee Chul sebagai Park Jung Woo. Polisi yang agak nyeleneh, periang tapi cerdas. Dengan perannya yang demikian, dan wajahnya yang menurut saya bukan wajah anggota boyband, saya juga jadi penasaran bagaimana saat dia menyanyi sebagai anggota Super Junior. Nah kaan, karena anggota Super Junior itu banyak, dan yang saya tahu cuma Siwon, Donghae, dan Kyuhyun, saya jadi penasaran si Heechul ini. Cerita drama ini tentang sebuah tim investigasi yang mendadak jadi tua karena mereka nyemplung ke dalam cairan yang bisa membuat tubuh dan wajah seseorang lebih tua dari umur aslinya. Hanya, si Park Jung Woo ini yang tidak menua, disebabkan oleh, umurnya sudah tidak panjang lagi karena mengidap kangker stadium akhir. Coba dia berobat ke Medical Top Team, pasti bisa dioperasi. hihihihi. Saya sering menghubung-hubungkan cerita satu drama dengan drama lain.
Kim Hee Chul (sumber gambar : google)
Ending drama ini bagus. Happy ending sih. Ada kalimat penutupnya.
"Semua orang akan menua dan meninggal, ini adalah pengalaman yang kami ketahui lebih cepat daripada orang lain. Ini adalah kesadaran yang berharga, jadi marilah kita cintai hari ini. Karena saat esok datang, hari ini akan menghilang, dan marilah kita cintai bahwa kita masih hidup, karena bahkan hidup ini yang tampak akan bertahan selamanya, suatu hari akan berakhir. Sebelum akhir itu datang, mari kita mencintai, mencintai dan mencintai lebih lagi. Sebelum momen itu datang, saat kita tidak bisa lagi mencintai."


Monday, December 01, 2014

Ngalir gitu aja

Habis baca tulisan Dea di sini.

Iya, ngalir gitu aja kan. Nggak perlu ngotot. Nggak perlu terburu-buru.

Setiap pasangan memiliki ritmenya sendiri. Karena mereka yang paling paham 'medan' di depan mereka.

Kita sebagai orang dekat yang tidak terlalu dekat, jauh namun tidak terlalu jauh, baiknya memberikan doa saja. Tanpa perlu  memburu-buru dan menyemangati dengan cara yang mungkin mereka tidak nyaman. :)

Selamat desember.

Saturday, November 29, 2014

Medical Top Team dan operasi transplantasi paru-nya

Saya, beberapa hari kemarin dapat drama Medical Top Team. Ceritanya tentu sudah bisa ditebak, tentang dokter-dokter bedah yang berkemampuan luar biasa. Jadi, sama seperti Good Doctor dan Doctor Stranger yang telah lebih dulu saya tonton, isinya perut pasien dibedah dan organ di dalamnya dikuwek-kuwek. Ngeri-ngeri sedap. Meskipun itu pasti bukan perut manusia asli, tapi tetap saja mirip dan rasanya organ dalam asli. Dan saya ikut nyeri. Sering ada episode ketika jantung tiba-tiba berhenti berdetak dan diberi pijat jantung. Bayangkan jantung itu dipijat menggunakan tangan sang dokter bedah. Duh nyeriiiii. 

Nah pada episode 3 atau 4 dalam drama ini, ada kasus transplantasi paru-paru dari donor hidup. Si Pasien adalah anak kecil. Awalnya saya bingung dengan transplantasi paru ini, yang diambil satu organ atau sebagian organ saja. Jika satu organ paru-paru, lalu bagaimana keadaan si pendonor? itu yang membuat saya bertanya-tanya. Kita memiliki dua buah paru-paru, jika salah satunya diambil, apakah dengan satu paru saja bisa bekerja maksimal. Payah kan, anak biologi kok ndak paham. hahaha. *toyor* 

Jika transplantasi hati atau jantung atau ginjal, saya pernah mendengar. Organ hati bisa meregenerasi selnya sendiri, jadi jika ditransplantasikan sebagian, hati bisa tumbuh kembali bahkan hingga seukuran semula dan dapat bekerja dengan baik. Sedangkan untuk ginjal, karena kita memiliki dua buah, jika salah satunya didonorkan, satu yang tersisa juga masih bisa bekerja dengan baik. Tentu dengan catatan, sang pemilik ginjal harus memperhatikan asupan makanan dan minuman yang dikonsumsikan. Salah satu dosen saya ada yang demikian, hanya memiliki satu ginjal, dan beliau lebih memilih banyak minum air bening. Kita semua juga sebaiknya banyak minum air bening. Supaya ginjal kita sehat. Tidak hanya untuk menjaga kesehatan ginjal loh, banyak minum air bening itu sangat baik untuk metabolisme tubuh. Ingat, tubuh kita 80 % nya adalah zat cair.

Kembali lagi ke soal transplantasi paru-paru. Jadi, setelah saya mencari artikel melalui internet, donor paru-paru dari pendonor hidup adalah memotong sebagian paru-paru pendonor kemudian ditransplantasikan kepada si penerima. Paru-paru masih bisa bekerja dengan baik meskipun telah dipotong sebagian.Namun, ketika saya mencari melalui google dengan kata kunci berbahasa inggris, yang lebih banyak dibahas adalah si penerima donor, bukan si pendonor. Saya masih penasaran, bisakah sel-sel paru yang dipotong meregenerasi dirinya menjadi paru utuh? Perlu belajar struktur jaringan hewan lagi nih sepertinya. :)


Sunday, November 23, 2014

Planaria


Pagi itu dia dihadapkan pada pilihan yang sulit. Dua anak perempuan yang memiliki keinginan yang berbeda. Seorang ingin tinggal, seorang lagi ingin pergi. Mereka berdua bersikeras dengan keinginannya masing-masing. Dan mereka berdua bersikeras ingin bersamanya. Saya tahu itu pasti cukup sulit bagi dia. Dan terutama bagi si anak besar, yang ingin pergi. Dia harus sabar sejenak menunggui si anak kecil. Si anak kecil tak mengerti apa-apa, dia hanya ingin tinggal bersama dia dan si anak besar, di rumah. Sedangkan dia juga ingin pergi, namun tak mungkin baginya meninggalkan si anak kecil sendirian di rumah, itu terlalu mengkhawatirkan.

Drama pagi itu berlangsung selama kurang lebih dua jam. Saya tak terlalu memperhatikan bagaimana ekspresi dia dalam situasi itu.

Dua jam kemudian dia membelah dirinya menjadi dua. Seperti planaria.

Ya, planaria yang jika kau potong melintang tepat di tengah tubuhnya akan menjadi dua individu baru. Satu bagian akan tumbuh ekor, satu bagian akan tumbuh kepala. Tentu jika terjadi pada manusia, maka satu bagian akan tumbuh kaki, bukan ekor.

Kita lupakan tentang dia dan dua anak perempuan itu. Sepertinya masalah sudah selesai, meskipun dengan ending yang tidak terlalu memuaskan bagi si anak besar. Keinginannya pagi itu tidak berjalan sesuai harapannya, dia tidak mendapatkan suasana yang dia inginkan. Bubur ayam di Ungaran.

Planaria adalah cacing pipih dengan kepala segitiga. Dia hidup di air yang jernih dan bersih. Jangan membayangkan dia sebesar gambar dalam buku Taksonomi Hewan. Dia kecil, begitu keciiiil, hingga supaya lebih jelas kau harus melihatnya menggunakan kaca pembesar. Dengan mata telanjang memang bisa, namun akan lebih nyaman jika menggunakan kaca pembesar atau mikroskop.

Pada suatu praktikum ekologi kami pergi ke Semirang, sebuah tempat di Gunung Ungaran, yang memiliki air terjun. Air terjun di gunung, pastilah berair yang jernih. Maka, sebelum mengukur kecepatan aliran air, mengukur kadar O2 CO2, ketinggian, kelembaban tanah,  dan perihal ke-ekologian yang lain, kami menyiapkan sebuah umpan untuk sang planaria. Umpannya adalah sepotong daging atau hati ayam. Ya, planaria senang makan daging, obyek yang berbau amis menyengat akan dia dekati dan makan. Maka, potongan daging berukuran 2x2 cm itu kami letakkan di dalam sebuah gelas plastik dan kami tempatkan di bawah bebatuan besar. Planaria menyukai tempat-tempat gelap, maka ketika mengamati planaria ini, coba letakkan daun dalam gelas pengamatan, planaria akan cenderung bersembunyi di bawahnya, menghindari cahaya.

Planaria Dugesia
 Setelah beberapa jam melakukan segala hal berbau ekologi, maka kami mulai mengintip gelas umpan kami. Dan voila, ada seekor planaria berenang di sana. Harus jeli. Karena mungkin ada juga banyak bebatuan dan pasir yang masuk, dan sekali lagi, planaria ini begitu kecil.

Setelah semua mata kami mampu mengidentifikasi kebaradaan planaria, maka ibu dosen meminta kami untuk memotong planaria menjadi dua bagian, secara melintang. Sebenarnya secara membujur juga bisa, hanya saja, karena begitu kecil, kami akan kesulitan memotongnya, maka paling aman adalah secara melintang. 

Sudah terpotong menjadi dua. 

Kami menunggu....menunggu...dan menunggu...menunggu...menunggu...menunggu...menunggu....mata kami tidak lepas dari dua potongan planaria itu. 

Lalu...taraaaa...sang ekor muncul kepalanya dan sang kepala muncul ekornya. Ukurannya memang tidak langsung seukuran dengan planaria sebelum dipotong. Ya, satu planaria menjadi dua planaria yang lebih kecil. That’s awesome. Hahahaha. Menjadi mahasiswa biologi memang tidak boleh gumunan. But, that’s sooooo awesome. Hahaha. Setelah dua minggu ukurannya akan mejadi besar. Tentu sebesar planaria pada umumnya. Tidak akan sebesar ikan lele. Trust me.

Planaria ini termasuk dalam kingdom animalia, dalam filum Platyhelminthes (cacing pipih). Filum yang sama dengan cacing pita dan cacing hati. Tahu kaaan? Cacing parasit yang menggerogoti hati dan usus hewan ternak seperti babi dan sapi, dan bisa juga hidup nyaman di usus dan hati manusia. Tapi planaria termasuk dalam cacing pipih yang bukan parasit. Jenis yang kami amati, atau yang biasa ditemukan di perairan gunung adalah genus Dugesia. Dia hidup bebas di air bersih. Dia juga merupakan indikator alami perairan. Jika dalam aliran air gunung tercemar, maka planaria tidak akan kita temukan di dalam nya. Kenapa? Karena dia planaria bernapas menggunakan seluruh permukaan tubuhnya, sehingga air yang tercemar juga akan mencemari kadar oksigen di dalamnya. Maka, wahai para manusia jangan mandi di air terjun (sungai gunung) menggunakan sabun, shampo, pasta gigi dan bahan kimia lainnya yaa. Itu akan mencemari lingkungan dan merusak habitat alami di sana. Habitat alami yang rusak bukan tanpa akibat lhooo. Satu rantai ekosistem rusak, bukan tidak mungkin satu semesta ini rusak.

Planaria ini memang makhluk hidup yang nampak sepele, karena dia begitu kecil, tapi tuhan pasti menciptakan segala sesuatu dengan maksud dan manfaatnya masing-masing.

Mari kita mulai menjaga kelestarian alam ini.

Salam lestari.

Hihihihi.

foto planaria diunduh dari http://www.cdb.riken.jp/en/labtour/downloader/list/p-5.jpg

Tuesday, November 18, 2014

17 Nopember



17 Nopember 2014

Dua tahun yang lalu tepat tanggal ini, saya telah melakukan perjalanan yang hingga detik ini saya masih tak percaya saya pernah melakukannya. Itulah berkah dari Gusti. Dan saya mensyukurinya. Entah kapan lagi saya mampu.

Mungkin suatu kebetulan mungkin juga tidak. Saya tidak percaya kebetulan terjadi begitu saja, ada skenario luar biasa di dalamnya, itu pasti. Seperti hari ini, saya berjalan melewati halaman pak tetangga, beliau sedang membuat sebuah meja dibantu seorang mas tetangga. Saya menyapa anaknya, si mas tetangga yang menjawab. Dia tertegun sejenak membaca tulisan di kaos yang saya kenakan. Keep Merbabu amazing, Gunung merbabu 3142 mdpl. Lantas si mas tetangga berkata, “wah mbak dani kaosnya merbabu. Pernah ke merbabu to mbak dani?” tatapan matanya seolah tak percaya. Saya menjawab, “hehehe. Iya mas, pernah.” Dan masih dengan tatapan tidak percaya dia bertanya lagi, “naik dari mana?cunthel?”. Saya jawab, “dari Wekas mas.” Sepertinya si mas tetangga masih ingin bertanya, namun saya berlalu. Dalam hati saya berkata, saya saja tak percaya bahwa dua tahun yang lalu saya naik merbabu, mas. Dan jangan percaya saya mampu, saya naiknya digendong kok. Hahaha.

Lalu saya ingat, oh iya tanggal ini tepat dua tahun yang lalu. Kebetulan sekali, saya mengenakan kaos ini sejak hari sabtu, which is tanggal 15 Nopember, tepat ketika kami memulai perjalanan itu. Aduh saya jadi mengingat lagi detil perjalanan itu. Maklum yaa, itu pengalaman pertama. Jadi agak susah move on.
Sambil menyirami anggrek di belakang rumah, saya senyum-senyum mengingat semua itu. Lalu saya lewat lagi di depan mas tetangga, dia masih ingin bertanya, saya senyumin saja. Nampaknya dia memang tidak percaya, anak rumahan macam saya dolan sampai Merbabu. Hahaha. Sekali lagi saya ingin memberi tatapan padanya “Saya pun tak percaya mas, bahwa saya bisa sampai di sana. Jika bukan karena kehendak Gusti dan teman-teman yang luar biasa.”

26 tahun dan saya kewalahan menghitung berkah Gusti. Sehat, bahagia, riuh, sabar, paham. Semua rasa itu berkah. Pun berkah kecil yang seringnya luput saya syukuri. Sakit, sedih, sepi, marah, sentimental, bingung. Semua itu juga berkah kan ya.

Selamat tanggal lahir, Dan. Semoga semakin dewasaaa. Hahaha. *toyor*

Saturday, November 15, 2014

menikah itu riweuh

Semarang, 14 November 2014.

Itu kemarin, iya kemarin. Rasanya seperti riweeeeeeuuuh. Hahahaha. Siapa yang mau melamar, siapa yang ikutan riweuh. 

Sepupu dari Jakarta akan melamar kekasihnya di Purworejo. Mampir dulu istirahat di rumah kami. Sebelum mampir, jauh-jauh hari sudah berpesan untuk minta dibelikan apa-apa yang harus dibawa ke rumah calon besan. Ibu saya bingung karena belum pernah melamar anak orang, apalagi anak-anak ibu semuanya perempuan, bukan sebagai pihak yang melamar. ehem. Akhirnya ibu tanya sana sini, terutama kepada pakde yang notabene anaknya laki semua. hohoho. Kalau hanya untuk melamar sebaiknya tidak usah bawa banyak-banyak, anggap saja oleh-oleh. 
Baru nanti ketika sudah seserahan, bawa yang macam-macam dalam jumlah ganjil. Ganjil mulai dari tiga, lima, tujuh dst. Nah untuk seserahan ini, pada bagian makanan ada beberapa jenis yang harus ada diantaranya yaitu jenang, wajik, pisang raja. Mungkin maksudnya bawa jenang dan wajik adalah supaya raket dan lengket selamanya. uhuk. Dan pisang raja mungkin simbol supaya sang lelaki bisa menjadi pemimpin bagi keluarganya, raja. hah..itu interpretasi saya semalam dengan ibu. 

Ah memang adat Indonesia itu sarat dengan makna...

Menikah itu riweuh, bukan hingar bingar resepsinya maksud saya, tapi proses hingga acara resepsi itu yang panjang. Melamar/dilamar, pengajian, seserahan, akad, resepsi. Lah kan cuma itu, apa riweuhnya. hahahaha. Itu acara pokok saja, kadang acara pengajian tidak dilakukan, tergantung keluarga. Semua memang tergantung keputusan keluarga, dan bukan hanya satu keluarga. CATET. Karena yang menikah adalah dua anak manusia dari dua pasang orang tua dan dua keluarga besar. fiuh..*lap kringet*

Ah kembali ke proses. Sering ada keluarga yang menginginkan prosesi adat lengkap, di Jawa Tengah, setahu saya, Melamar/dilamar, pengajian, siraman/midodareni, seserahan, akad nikah, temu pengantin, resepsi, ngunduh mantu.

Saya, sudah pernah merasakan bagaimana riweuhnya ibu (terutama ibu) dan bapak menyiapkan pernikahan mbak. Dan tentu saja saya kecipratan.

Acara melamar itu memang tidak terlalu ribet, karena kami sebagai pihak perempuan hanya menerima, yaa menyediakan makan minum dan tempat, serta "menerima" lamaran. Namun sekarang, kami adalah pihak laki-laki. Yang melamar. Dan menyiapkan apa yang belum pernah kami lakukan itu rasanya sungguh ehm gado-gado. Karena ibu juga tidak paham apa yang seharusnya dibawa keluarga lelaki, seingat kami dulu mas ipar hanya membawa makanan, buah-buahan, tapi bude pesan jarik dua macam. Akhirnya apa yang kami siapkan kemarin hanya roti bundar empat loyang, buah-buahan satu keranjang parsel, jarik dua macam, dan satu nampan tahu bakso. hehehe. Ungaran gitu. Saya kebagian beli keranjang dan bungkus jarik. Dan eh ya kok cari kardus kado itu ternyata ndak gampang, ngepasi kosong semua.

Tapi yaa, sudah lewat. Alhamdulillah, lancar. Prosesi lainnya akan dilaksanakan bulan desember tahun ini. Bulan depan.

Kemudian pengajian atau pemberkatan. Lalu siraman/modidareni. Seserahan dilanjut dengan akad nikah. Temu pengantin, baru kemudian resepsi. Memang nampaknya simpel saja. Apalagi kalau cuma sebagai tamu undangan yaa. hahaha.

Yang riweuh itu behind the scene nya. Ada pembentukan panitia. Panitia yang bertanggung jawab atas kelancaran dan kesuksesan jalannya acara. Panitia ini biasanya diisi oleh tetangga sekompleks rumah dan keluarga. Baik-baik deh sama tetangga, karena mereka itu yang pertama bantuin kita disaat seperti ini. hehehe. Panitia ini lah yang riweuh. hahaha.

Dalam setiap prosesi, menemui riweuh nya masing-masing. Menentukan hidangan apa saja yang harus ada. Menentukan hidangan apa yang pantas untuk setiap acara. Hidangan yang harus ada? itu adat kak. Seperti yang sudah saya singgung di atas. Adat penuh dengan simbol dan makna. Tentu saja, adat arab dan adat jawa itu BEDA. hahaha. Jenang dan wajik, supaya selalu rekat dan erat, dan sebagainya.

Membuat daftar tamu undangan. Saya kebagian mengetik nama tamu undangan yang nantinya akan ditempel di kartu undangan. Dan itu tidak mudah. Tulisan bapak terkadang membuat saya salah tafsir. hehehe. Dan urusan undangan ini dulu yang mengurus desain dan pemesanan adalah mbak, dan dua minggu sebelum hari H, belum jadi, membuat bapak menjadi uring-uringan. Hawa-hawa menjelang pernikahan memang hawa uring-uringan. hahaha.

Untungnya, seserahan itu urusan pihak lelaki yah, dua mempelai sih. Katanya dulu hanya pihak lelaki saja yang menentukan, namun kini ketentuannya lebih longgar. Menimbang segala ukuran dan kesukaan khawatir tidak pas, kini, sebaiknya kedua calon mempelai yang mempersiapkan. Seserahan itu isinya kebutuhan mempelai perempuan. Simbol bahwa nanti nya sang lelaki mampu menyanggupi itu semua. Mulai dari peralatan ibadah, kain, pakaian panjang, pakaian dalam, make up, asesoris, alas kaki, perlatan mandi dan jajanan/ makan. Kunci mobil juga boleh. Tapi digendong ke mana-mana agaknya juga romantis. hahaha. Bercanda. Seserahan ini harus ganjil. Satu, tiga, lima, tujuh, sembilan dst. Kenapa ganjil? saya tidak tahu kenapa. Mungkin karena tuhan senang angka ganjil. hehehe.

Saya paling senang prosesi temu pengantin. Ada lempar sirih, injak telur, cuci kaki, digendong dan dipangku bapak pihak perempuan, menuang beras, suap-suapan. hehehe. Itu simbol semua. Tapi makna saling melempar sirih, saya tidak paham maknanya apa. Kalau cuci kaki, sepertinya simbol bahwa sang istri nanti akan merawat dengan sabar sang suami. Semacam itu. Sedangkan menuang beras, nah ini sang perempuan yang menerima tuangan beras harus menjaga supaya beras tidak kocar kacir dan semuanya masuk ke dalam wadah dengan baik. Hal ini bermakna, bahwa sang istri bisa menjalankan rejeki yang diberikan suami, berapapun rejeki yang diberikan oleh suami cukup untuk kehidupan rumah tangga mereka.

Lho kok malah cerita itu. hehehe.

Karena tadinya saya ingin bercerita tentang riweuh nya menikah, saya jadi mengingat lagi kesenangan-kesenangan dalam prosesi pernikahan. Riweuh memang, tapi senang. Melihat para tetangga berkumpul, bermusyawarah demi kelancaran acara. Melihat ibu-ibu berkumpul, memasak dan bercerita. Melihat para pegawai penyewaan alat-alat pernikahan mendirikan tratag. Oh karena halaman, tepatnya lapangan di kompleks kami luas, maka acara diadakan di lapangan tersebut, tidak sewa gedung. Melihat para pendekor pelaminan juga menyenangkan. Saat itu saya menempatkan diri duduk di antara keramaian itu. Dan saya senang. Ada kebahagiaan tersendiri melihat itu semua. :)

Saya belum menikah, tapi saya terlibat dalam acara pernikahan mbak. Dan yang baru-baru ini adalah sepupu.

Di dalam keriweuhan itu banyak doa baik mengalir. :)

Tentu banyak yang berkomentar, menikah itu yang simpel saja, seperti nasihat Rasulullah. Ya, memang. Dalam islam tidak diperbolehkan berlebihan, jika tidak mampu. Dan sejujurnya, saya pun ingin nantinya jika saya menikah, yang simpel saja. Tapi menikah itu kan bukan perkara dua orang saja. Ada orang tua dna keluarga. Orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Yang ingin saya ceritakan di sini, bukan perkara riweuh yang memberatkan, tapi riweuh yang menyenangkan. Riweuh yang diberkati.

Selamat menikah bagi siapa saja yang telah menikah, baru saja menikah dan akan menikah. Selamat merajut cerita baru.

Barakallahu laka wa baraka alayka wa jama'a baiynakuma fii khair.

Friday, November 14, 2014

sakit akan menjawabnya

"Ketika hatimu tak mengatakan yang sejujurnya, maka sakit akan menjawabnya."

Itu kalimat dari drama korea (lagi) Master's Sun. Dan pagi ini saya dialog dengan hati saya, sebuah pertanyaan saya tujukan padanya, "hae..kamu baik-baik saja?sakit ndak?marah ndak?". Setelah melihat postingan yang yeah sebenarnya iseng. Iseng-iseng ndak penting. Dan seharusnya saya ndak usah mikirin kan ya. Tapi ya itu, saya tertarik membaca komentar-komentarnya dari atas sampai bawah.

Serius, saya nengok ke dada kiri, saya pegang dada kiri dan tanya padanya. hahaha. Sudah mirip orang gila belum yaa, ah orang gila aja nggak gitu-gitu amat kok

Karena kadang hati ini baik-baik saja, tapi pikiran yang memprovokasi untuk marah dan sakit. Padahal hati nya cuek saja.Kan mending nanya langsung saja to, jujur-jujuran pikiran dan hati. Biar pada musyawarah gitu lho. Biar ndak saling menelikung.

Jadi, saya tanya lagi, lihat dan pegang dada kiri, piye perasaanmu?

Eh ada yang bilang, hati ki di perut kanan bawah. Bukaaan. itu liver. Hati yang sering dimaksudkan orang itu jantung, heart. Yang kadang nyeri kalau lagi patah cinta. hehehe. Yang sering jadi sesak karena bahagia. halaaah..





Tuesday, November 11, 2014

Revolusi Diri. Fighting!

Revolusi mental itu dimulai dari diri sendiriiiiii, bukan orang laiiiiin. 
Jadi, yang pertama kali mesti dinyinyirin adalah diri sendiriiiiii, bukan orang lain. 
Memberi diri sendiri ucapan terima kasih dan pujian, dan meminta maaf sekiranya sudah bersalah pada diri sendiri. Ah itu perlu. Menghargai diri sendiri.

catet Dan...

saya nulis ini sambil ingat Mas Jae Yeol.


Sunday, November 09, 2014

Ibu nya

Sore tadi saya lihat seorang anak yang sudah sukses, tidak mau turun dari mobil sekadar untuk menyapa ibunya.

Saya hidup 26 tahun bersama ibu. Dan tahu betul bagaimana seorang ibu ketika rindu pada anaknya.

Entah bagaimana perasaan sang ibu itu yang telah menua seiring halusinasi nya pada makhluk gaib. Ya, mungkin si ibu ini kesepian hingga "siapa" saja yang muncul di hadapannya dia ajak bicara. Terkadang saya pun dia libatkan dalam persoalan "tamu" nya itu. Seringkali dia bertanya apakah saya lihat seseorang yang terluka atau saya ditanyai nya tentang seorang yang minta makan padanya atau apakah saya melihat anak-anak yang berlarian. Kadang saya takut, seringnya tidak, karena sudah terbiasa. 

Dalam pikiran saya tadi sore, apa sih susahnya turun sebentar dan menyapa ibunya, sukur-sukur salim bawa oleh-oleh. Saya tahu, si anak sukses oleh usahanya sendiri, orang tuanya hanya menyekolahkannya hingga tamat SMU, dia mengusahakan sendiri kuliah di universitas terbuka, kursus bahasa inggris ini itu. Apa yang dia capai kini sebagai pegawai bank yang sukses adalah usahanya sendiri. Tapi tidakkah ia sadar, doa orang tua nya jua yang membuatnya demikian. Atau setidaknya berterima kasih karena anaknya ia titipkan di rumah si ibu. Si cucu ini yang begitu sayang pada uti nya. Padahal dia baru kelas 5 SD.

Saya masih belum paham, bagaimana bisa dia tidak turun dan menyapa ibu kandungnya, sedangkan mereka hanya berjarak sepuluh langkah. Dan kejadian itu tidak hanya sekali dua kali saja.

Entahlah.

Sepertinya saya sedang waras, biarpun hanya sedikit.