Oyeee malam ini saya mau ngobrolin 5cm the movie. Pas banget bulan agustus. hehehe. Dapat film ini dari teman, dia bilang ini kado karena sudah ujian skripsi.
Kalau lihat retweetan Donny sih banyak yang suka film ini ya, bahkan ada yang nonton beberapa kali di bioskop, jaman masih in di bioskop. Saya mungkin terpengaruh komentar teman saya, yang katanya ekting pemain film ini nggak terlalu bagus.
Saya mencoba menikmati film ini, awalnya memang nampak biasa saja ektingnya. Ya standar lah. Tapi memang lama-lama nggak bagus. hehehe. Nggak greget gitu. Menurut saya lho ini.
Apalagi banyak sekali adegan yang di novel nya nggak cocok. Maap yaa, tapi saya khatam novel ini beberapa kali. Dan nonton film ini jadi berasa salah ingatan. Mbukak novelnya lagi.
Pertama, seingat saya mereka ketemu tanggal 14 Agustus di Restoran Padang di Senen. Pas nonton filmnya, lho ndi adegan Genta makan? hehehehe.
Kedua, Juple yang pake kaos orens menyala. Si Juple ini ektingnya nggak Juple banget ya. Nggak ada gregetnya. Padahal saya suka si Juple ini. di filmnya ngg nggak adaaaa.
Ketiga, si Riani yang pakai celana kargo hijau tentara dengan sendal jepit, rambut dikuncir. Cantik dan cuek. Alaaaah di filmnya nggak kaya gitu tuh dan yang sempat jadi kontroversi di kalangan para pendaki, itu cewek-cewek 5cm naik gunung kok pake skinny jeans. wewww......Saya masih bingung sebenernya sama skinny jins ini kalo dipakai naik gunung,nggak boleh ya. Tapi saya sempat nemu foto cewek di Mahameru pakai rok pendek kembang-kembang dan dia bilang "ini buat yang pada ribut naik gunung pakai skinny jins." hahaha. Nggak ngerti, kemarin sih saya naik Merbabu pakai jins juga dianggap salah, karena harusnya pakai celana longgar, supaya nggak cepat capek.
Keempat, si Dinda yang pakai celana pendek kargo hitam dan sandal jepit. Sama kaya si Riani tadi yaa....pasti deh mereka lebih cakep kalo sesuai novelnya. huhuhu. Meskipun dari pemerannya saja sudah ndak matching sama bayangan saya selama ini.
Kelima, posisi duduknya merekaaaaaa di kereta. Hoi...yang jejer Dinda kan seharusnya abangnya, bukan Jupleeeeee. Ih gemes.
Keenam, waktu Juple ngajak Dinda ke gerbong yang jendelanya tak berkaca. Si Dinda ini di bagian ini nggak keliatan cantik. Kan pas dia ngeluarin kepala dari jendela harusnya ikatan rambutnya di lepas, lha di filmnya nggak diikat. hahaha.
Skip carteran angkotnya bolehlah yaa supaya film tidak terlalu panjang. Tapi pas di jip nya di novel kan bareng-bareng sama pendaki lain tapi ini kok enggak. Ternyata ada maksud lain, yaitu supaya Dinda nggak kenalan sama Deniek. Di novel, mereka satu jip sama Deniek yang nantinya jadi suaminya Dinda. Tapi di akhir film akhirnya Genta yang naksir Dinda. *nggak asik banget* *tipikal sinetron dan ftv Indonesia* hahaha.
Ketujuh, waktu Arial kedinginan. Seingat saya Arial dipinjami jaket Ian dan Juple, dan memang demikian adanya di novelnya setelah saya buka lagi. hahahaha. Tapi memang Juple di film tidak seceking Juple di imajinasi saya.
Kedelapan, waktu naik Mahameru dan batu-batu berjatuhan. Cerita di novel, si Dinda dan Ian pingsan. Ian sih udah bener dia pingsan. Tapi Dinda ini sempat duduk bangun lho. Saya bingung jadinya, tadi udah duduk kok terus dia pingsan.
Upacaranya aneh, kesannya memang dibikin mereka berenam sebagai spot utama. Padahal di novel tidak demikian.
Terus...engngngng...yang keberapa ya...halah nggak usah dihitung. Berikutnya ketika Genta mengungkapkan perasaannya ke Riani, saya membayangkan ketika Genta berbicara adalah potongan-potongan kejadian saat dia jatuh cinta pada Riani, disela-sela gambar langit malam itu. Huwooooo mesti apik wes. hahah. Dan bagaimana ketika Riani juga mengungkapkan siapa sebenarnya yang dia cintai, bagaimana Juple mendengar percakapan itu dan ungkapan cinta Riani, bagaimana Dinda juga dengar dan mendekap erat abangnya. Saya nggak dapat semua itu di filmnya.
Ah sudahlah, terlalu tinggi ekspektasi saya terhadap film ini, karena saya suka sekali dengan novelnya. Dan sungguh kecewa dengan film yang disajikan. satu-satunya yang bagus dari film ini cuma Semerunya. Mahameru nya. Tapi itupun tidak terlalu wow pemandangan yang disajikan, karena saya percaya, Semeru lebih indah dari itu.
Eh ada yang kelewat, Secret Garden di film ini nggak bagus. Nggak Secret ya nampaknya. Kebanyakan lampu dan ada bantal-bantal itu yang ganggu banget, hahahaha.
Maap yaaa untuk yang suka film 5cm ini. Saya terlalu bayak komentar kecewa. hehehehe.
Iya memang, film yang diadaptasi dari novel memang nggak akan sedetil isi novel. Tapi kecewa boleh kan? Menurut saya, novel ini harusnya dibikin beberapa sesi. Kalau kata teman saya film ini harusnya bukan cuma 1,5 jam, tapi delapan jam. huahuahua.
Eh Dinda yang diperankan Pevita Pearce katanya cantik dan sebagai titik menarik utama nonton film ini, terutama adegan G-string nya, itu kata teman saya yang lain. Menurut saya sih adegan itu nggak cocok buat Pevita Pearce. Dia kurang hot. *eh* astaghfirulloh. *nyengir*
Iseng google tentang film ini ada yang sudah nulis tentang kejanggalan-kejanggalan film ini. Si Mas itu nulis poin pentingnya sih, tiga poin. Poin pertama, waktu Ian ngejar kereta. hahaha. Iya, saya lupa nulis itu. Aneh banget kan, karena di novelnya mereka kumpul di Resto Padang, dan misal pun dipaksakan ketemu di peron mbok ya adegan lari-larinya dibikin rasional, dia masuk gerbong manapun juga nanti pasti ketemu kan. heheh. Begitu menurut si Mas itu. Iya sih memang logikanya demikian. Poin kedua waktu gerombolan mereka meminta air, dan langsung diberi sebotol air, logikanya seharusnya mereka nanya dulu, sumber mata iar terdekat dimana, begitu tulis si Mas. hahahaha. Yang ini juga bener. Poin ketiga, waktu mereka upacara di Mahameru, seperti yang juga saya sebutkan tadi, mereka seolah sebagai spot utama. hohohoo.
Udah ah....
huhuu...
Besok kamis sudah lebaran, Mohon Maaf Lahir Batin yaa....mas Donny. hehehehe