Saturday, June 29, 2013

Hutan dan Jalanan

Karena posisi yang sungguh krikkrik, bapak-bapak di depan yang nggak mau geser dan karena bus yang tetiba belok tidak melewati jalan yang seharusnya, membuat saya harus ah geser dengan tidak elit. Tapi cuek lah, bukan salah saya. hohoho. Harusnya bapak yang nggak mau minggir tadi saya tubruk aja ya. Tapi nanti fidodido ku lecet dan dia bapak-bapak, hehe, nggak mau ah.

Selama di perjalanan jadi ingat, mas lagi di hutan dan aku di jalanan. hehehe. Mas di hutan dan aku di perkotaan. uwo..uwooo..ah bisa jadi lagu.

Hehehe. Malam minggu nih. Terus kenapa? Deuh galak. Sensitip. Pasti mo bahas acara malam minggu kan. Basi. Hahahaha. Ih Selow...Mau ingat-ingat tentang hutan saja. Bagaimana? :) *senyum manis*

Jika beberapa tahun lalu kamu nggak minjemin dia novel 5cm dan dia belum sempat ngembaliin ketika pamit ke Jambi.
Jika beberapa tahun lalu, yang dia kunjungi bukan Jambi.
Jika beberapa tahun lalu, hutan yang dia jelajahi bukan hutan metropolitan.
Apa iya ada rindu yang tetiba menulusup?
Apa iya ada perasaan dirindukan?
Apa iya ada janji bertemu dan berkisah kopi?

Dulu karena saya tahu dia penjelajah maka iseng saya menawarkan novel 5cm. Novel yang bercerita tentang persahabatan 5 anak manusia, yang makin erat ketika mereka mendaki Gunung Semeru. Yang hingga beberapa bulan belum dia kembalikan bahkan ketika keberangkatannya ke Jambi. Dia menjadi volunteer di sebuah hutan sekunder, memasang kamera trap untuk harimau, ah entah, banyak detail cerita yang saya lupa. Setibanya di hutan dia terkejut karena camp yang dia tinggali lebih mirip kampung dari pada hutan dan lebih mirip kota metropolitan karena sinyal telepon lancar, pun ada internet. :)

Dia sering menghubungi, sms bahkan telepon, bercerita dan berbagi. Menyenangkan. Hingga dia harus masuk hutan yang sebenarnya, without signal and internet. Pun ketika itu saya bertolak ke Yogya, cuma sehari sih, tapi sebelum berangkat saya sempat mengirim sms, nggak terkirim pastinya. :)

Tak berkabar seminggu. Ada rindu menelusup. Entah dengan keberanian apa saya mengiriminya pesan, "aku kok kangen mas ya." Detik berikutnya saya merasa malu dan merasa bodoh. Hahaahaha. Aish..kenapa pula saya kirim pesan macam itu. :) Yah untungnya semua itu bersambut baik darinya. Hari-hari kepulangannya ku tunggu.

Ada rasa canggung, malu dan tersipu, ketika kami bertemu kembali. Saya berusaha untuk stay cool, padahal derap langkahnya dan suaranya menyapa teman-teman sudah saya dengar dari kejauhan, dan membuat dag dig dug tak karuan. Dia datang dengan rambut keriwilnya yang mengembang dan lebih panjang dari terakhir saya melihat tertutup topi bergambar gajah. Dia tersenyum. Dia memberi oleh-oleh kopi, kopi sidikalang.

Semakin dekat semakin sering bersapa. Kehadirannya sering kucari, diam-diam. Sekadar melihatnya dari kejauhan atau melihatnya lewat sejenak, sudah cukup membuat hati ini senang. Senyum-senyum. 

Pernah sekali saya melihat matanya menatap ke arah saya, degup jantung berdetak lebih cepat dan tentu saya tersipu malu ke-GR-an. hahahaha. Apa yang dia pikirkan saat itu ya. :)

Entah apa yang terjadi jika saat itu dia tidak berpamitan akan ke Jambi.
Entah bagaimana kami kini jika kangen itu tak pernah saya ucapkan.

Tapi saya bersyukur, semua berjalan seperti ini. :)
Semoga kami selalu menjadi yang terbaik.
Dia baik untuk saya, saya pun baik untuknya.

Amin.

hehehe. Kangen ya. Iya, kangen.

^_^

Wednesday, June 26, 2013

Cantik, Setahun Kemarin... #terKahitna

Cantik...ingin rasa hati berbisik untuk melepas keresahan dirimuCantik...bukan ku ingin mengganggumu, tapi apa arti merindu..selalu...Walau mentari terbit di utara, hatiku hanya untukmu...Ada hati yang termanis dan penuh cinta, tentu saja kan kubalas seisi jiwaTiada lagi, tiada lagi yang ganggu kitaIni kesungguhan, sungguh aku sayang kamuCantik...bukan kuingin mengganggumu, tapi apa arti merindu..selalu...

Berrasaaa dininaboboin...nggak jadi ngerjain lah ini..hehehe

Di ujung jalan itu setahun kemarin, ku teringat, ku menunggumu bidadari belahan jiwakuEntah berapa lama satu jam menanti, kutermenung...Kencan pertama hilang tak bertepi di angankuMelangkah pergi, berteman sepi, terbayang teduh matamuSayang, walau bulan tak bercahaya, cintaku selalu dalam jiwa, di lubuk hati terdalamSayang, jika memang kau sungguh sayang, diriku takkan berpaling lagi, ku peluk selamanya

Berkhayal teduh matamuuuuu...duh ingat mata cokelat nan memabukkan itu...ekekekek..


*Menggelundung dari Gede-Pangrango*

Monday, June 24, 2013

Kopi Lopi

saya?
saya bukan pecinta kopi.
karena takut nanti jadi posesif, kemudian bosan dan bubar.
saya hanya sesekali minum kopi, hampir tiap hari.
kadang dua hingga tiga cangkir, kadang tidak sama sekali.
kadang bersama gorengan, kadang sendirian.
kadang tubruk, sekali waktu espreso.

saya?
saya suka kopi
aromanya
rasanya
dan efek setelah meminumnya

ngopi sesuai mood saya

tapi nanti saya akan punya kebun kopi
warung kopi
lablitbang tanaman kopi

:) amin

#toyor

Sunday, June 23, 2013

Cint. ah sudahlah

cinta itu 
tentang berapa lama

semakin lama 
semakin cinta?

iya
atau
semakin lama
semakin pudar

duh
apa?
pedih

(masih tentang) rindu

rindu itu bukan 
tentang jarak seberapa jauh
tapi
jarak seberapa lama

belum lama 
ya belum rindu

sejauh apapun terpisah

definisi rindu 
menurutmu


Apa warna hujan? #dialog

apa sebenarnya warna hujan itu?
ya tergantung suasana hatimu.

maksudnya?
nah menurutmu apa warna gunung?

biru. ungu. kadang hijau. kadang cokelat. kadang putih. kadang merah.
kapan biru?kapan ungu?kapan hijau?kapan cokelat? kapan putih? kapan merah?

yaa tergantung suasana hati.
nah itu tahu jawabnya. hujan bisa berwarna apa saja, tergantung suasana hatimu. 

hmmm....
kenapa?mau gambar hujan?kau belum pernah menggambar hujan kan.

iya, lebih tepatnya mewarnai. aku ingin mewarnai bunga di kanvas itu dengan hujan.
sudah kau putuskan akan kau warnai apa?

ehmh...mungkin biru. atau abu.
sudah kau beli cat nya?

belum. sedang kupikirkan.
kau kesepian?sedang merindu?kenapa tetiba ingin meletakkan hujan di sana?

iya aku kesepian. sangat. merindu, mungkin. entahlah...
yah semoga besok gunungmu berwarna hijau cerah...mungkin dengan demikian kau akan merubah rencana warna hujan sendumu menjadi kuning.

atau pink. yahahahahaha...
baguslah...tertawa adalah langkah pertama untuk tidak merasa sepi. dan pink katanya langkah pertama untuk bahagia (jatuh cinta)

apa iya jatuh itu bahagia?
jangan mempertanyakan hal yang bisa membuatmu sakit perut karena tertawa. tertawa sampai sakit perut itu tidak baik. tertawa yang berlebihan. tuhan tidak suka hal yang berlebihan.

kenapa malam ini kau cerewet sekali.
karena sudah lama kau tidak bertanya padaku, sudah lama kau tidak bercerita dan sudah lama kau tidak melongok kepadaku. lagipula bukankah kau yang pertama mengajakku berbicara?aku kan hanya menjawab pertanyaanmu.

ya..ya..yahhhh...
dan juga ini edisi syariah.

kau lucu.
selalu...

besok puasa ya.
iya.

hmmm...
.......


Saturday, June 22, 2013

bulan

bulan sedang indah indahnya malam ini
tetapi membahas bulan bukan hal tepat
seperti sedang membicarakan
bom waktu
detiknya berjalan cepat
kemudian BUMMM!
meluluhlantak.

Thursday, June 20, 2013

Dipilih, akibatnya nanti banyak manfaatnya ataukah mudharatnya.. #dialog #imajiner

Ada hal-hal yang memang seharusnya saya tahu, serapih apapun manusia lain menyembunyikannya dari saya, Tuhan akan menunjukkan. Namun, adakalanya Tuhan sengaja ingin saya memilih untuk tahu atau tidak, ya tinggal dilihat info itu ada manfaatnya atau justru bawa mudharat.
Yaaa...akhir-akhir ini saya dalam edisi syariah sepertinya. hehehe.

Disaat diri ini tenggelam dalam jurnal jurnal yang memualkan dan bikin sedikit enggak waras, datang sebuah cerita. Cerita yang sekejap membuat semangat saya kendur. Cerita yang sebenarnya sudah sering saya dengar, cerita yang bikin capek setengah hidup setengah mati. Dan kondisi tubuh saya mati-matian meregulasi emosi. Bukan semata emosi marah, tapi emosi campur aduk, antara jengkel eneg dan muak, tapi juga ada perasaan terima kasih sebegitunya perhatian kepada saya. :)

Tentang apa sih? tentang beberapa orang yang membicarakan saya dibelakang, tentu jika berurusan dengan belakang tentu bukan dalam intonasi yang baik.

Well...bermula dari sebuah komentar di akun fesbuk, yang FYI aja komentar tidak nyambung dengan status yang saya buat. Itu saja sudah bikin saya eneg. Kemudian isi komentar yang bikin ndak nyaman, yaitu tentang saya yang dibicarakan dengan nada tidak menyenangkan. Duh langsung semangat yang bangun dengan mata semrepet jadi buyar. Ada apa dengan orang-orang ini. :)

Eh btw setelah ada komentar itu, statusnya langsung saya hapus dan akun saya deaktifkan.

Ada dua pihak yang sedang saya maksudkan. Satu pihak adalah yang berkomentar di status saya tersebut, pihak kedua yaitu yang dimaksudkan pihak satu.

Intinya pihak pertama tidak suka dengan isi pembicaraan pihak kedua. Pihak kedua ini terdiri dari beberapa orang, saya kenal mereka. Pihak pertama merasa saya tidak pantas diperlakukan demikian. :) Saya berterimakasih untuk itu, pihak pertama ini perhatian sekali pada saya. 

Pihak kedua juga perhatian lho, secara mereka sepertinya membahas saya mendetail. *piye ora perhatian jal nek mereka ngerti saya sampai detil begitu? :)* Saya ndak tahu bagaimana detilnya pembicaraan pihak kedua ini, karena sungguh saya tidak ingin mendengar. :)

Semangat dan motivasi saya untuk maju sekarang ini belum cukup tangguh, masih tersengal dan masih butuh dikuatkan. Dan saya ingin menguatkan diri saya dengan hal yang positif. Belum cukup kuat iman saya untuk mendengar hal-hal negatif. :) 

Jadi saya akan menjaga jarak, memilah milih apa-apa yang perlu saya dengar.

Cerita tentang pihak kedua yang bla..bla..bla..sudah sering saya dengar. Bukan salah mereka jika pada akhirnya mereka berpikir buruk tentang saya, toh mungkin selama ini yang mereka lihat tentang saya adalah yang buruk, yang saya perlihatkan mungkin yang buruk, jadi ya bukan salah mereka. Yang ingin saya lakukan sekarang adalah memperbaiki diri. Menjadi sesuatu yang berarti. Menunjukkan bahwa saya sedang berusaha menjadi baik. Itu saja.

Jika saya mendengar lagi detail pebicaraan mereka maka mungkin saya akan menjadi tidak suka lagi kepada mereka, dan tentu itu akan mempengaruhi proses saya menjadi baik, proses saya memperbaiki diri. Ada kenyataan yang memang harus kita tahu, sepandai apapun manusia lain menyembunyikannya dari kita, Tuhan yang akan menunjukkan, namun adakalanya kita harus pandai membaca apakah Tuhan sedang menunjukkan pada kita atau meminta kita untuk memilih. Memilih untuk tahu atau tidak tahu. Saya tahu dampaknya jika saya terus mendengarkan apa yang pihak pertama bicarakan maka saya akan menjadi tidak bersemangat dan bahkan akan membenci, maka saya memilih untuk tidak lagi mendengarkan. Pun ketika akhirnya dia beberkan semuanya tanpa menghormati keputusan saya, saya berada pada kesadaran bahwa saya tak  perlu membenci. Namun, karena saya paham betul iman ini masih cethek, maka saya tutup segala akses untuk mendengarkan hal-hal yang berkonotasi negatif. NO! Saya tidak ingin dengar apapun tentang mereka pihak kedua, saya sedang dalam tempo tertatih berproses menjadi baik. Daripada akhirnya kebobolan, maka saya cukupkan. 

Yang ngerti kapasitas diri ya diri sendiri, jangan sok menjadi superior jika akhirnya tidak. :)

Salam super...hahaha..

Tuesday, June 18, 2013

Mabuk tafsir #dialog #imajiner

Koyone bener jebule keblinger #mabukTafsir
Yap, ketika tafsiran sesuatu hal dibenar-benarkan menurut pandangan pribadi. 

Di twitter sering saya sering nemu "ngebir yuk." 
Di drama korea saya sering nemu adegan minum-minum soju/arak beras.
Di drama jepang ada sake.
Di fil holiwud, jangan ditanya lah.
Minuman keras udah kaya air mineral, begitu haus minumnya soju, sedih minum arak, senang mabok-mabokan.

Kenapa membahas ini? well yeah...saya pun jika sedang merasa "eneg" mulut nyerocosnya "ngebir yooo...ngewine yooo..." hahaha. *tapi nek ono barange tetep ra wani* 

Ada partner in crime saya untuk guyonan semacam ini, dan dia pun kadar pengetahuan tentang minum-minuman kaya gitu mudeng banget. wkwkwk. Semudeng dia paham kopi. Dia juga kalau sedang jengah pasti sms nya nggak jauh dari mabok.

Kami punya tafsir asal-asalan yang kadang terdengar serius, dulunya sering banget diungkapin di hadapan teman-teman, tapi begitu tahu nggak semua orang bisa dibecandain kaya gitu, becandaan itu cuma buat kami berdua saja, ya minimal kalau lagi kumpul sama yang taraf becandanya seiman lah. Takut keblusuk beneran mereka. Becanda tentang larangan mengonsumsi makanan/minuman yang memabukkan. Seringnya kami becandain "Lho berarti nek ora mabuk, ora haram. ngincipi sitik ora popo." hahaha. 
Pernah ada yang percaya dong dan mengimani sepenuh hati. ekekekek. *menyesatkan* Padahal yang diharamkan itu adalah zatnya. Kalimat memang mudah sekali diutak-atik supaya terlihat memiliki makna lain, supaya makna lain itu membuat yang salah terlihat benar. *ati-ati lho mblangsak* Becandaan itu pernah saya ungkapin ke mas-mas yang lucu, pintar dan charming tapi soal syariah mah saya nggak berani becandain dia lagi, ketika itu dia akan memotong makanan menggunakan pisau, nah pisau itu baru saja digunakan untuk membuka kemasan alkohol 96%, si mas ngebersihin bener-bener itu pisau, saya becandain kaya gitu dia mukanya lempeng aja jawab "bukan masalah sedikit banyak nya, atau bikin mabok nggaknya, yang haram itu zatnya." Maksudnya mau banyak sedikit kalau kemakan ya tetep aja haram. hehehe. 

Jadi yaa kalau ditanya apa saya pernah ngincipi beer/bir? Jawabnya tidak pernah. Kalau rootbeer sih udah pernah, tapi itu kan nggak beralkohol. *kayaknya* hahaha. Enggak ding, memang tidak beralkohol kok, root beer ini sejenis minuman bersoda. Tapi ya kalau disuruh minum lagi pikir-pikir, karena di kemasannya nggak ada label halal.

Nah ngomongin minuman beralkohol ini, ada satu namanya brem cair. Tahu brem kan? Makanan khas Madiun dan Bali itu lho. Saya baru tahu ternyata ada yang cair, katanya sih ini minuman sehat, dan menghangatkan. *yaiyalah kan beralkohol* Dulu saya pernah dengar tentang arak bali, pertanyaan saya adalah sama kah brem cair dan arak bali ini? Kemudian saya gugling, ternyata beda. Bahan dasar pembuatannya beda dan asal daerahnya juga beda. Arak bali dari Bali, seperti namanya, sedangkan brem cair dari Nusa Tenggara, ya meskipun sekarang di Bali juga ada dan mungkin di daerah lain. Arak mengandung alkohol, itu sudah pasti. Brem tidak mengandung alkohol, tapiiiiiiiii brem cair mengandung alkohol karena ada proses fermentasi yang menyebabkan terproduksinya alkohol, sama seperti air tape. Intinya seperti itu. :)

Ngobrolin brem cair ini bersama partner in crime saya, sebenarnya tadinya saya percaya-nggak percaya brem cair itu haram atau tidak. Kalau brem cair haram apa brem juga haram. Itu pikiran sebelum saya diskusi dan gugling sana-sini. Teman saya bilang sama seperti hasil guglingan saya. Oh yowes berarti apa yang saya infokan kepada orang lain ndak salah, apa yang saya ingatkan kepada orang lain benar. Iya saya dihadapkan pada kenyataan teman muslim minum brem cair. hahaha. Agak bingung gimana bilangnya, takut tersinggung, takut bikin malu, takut jadinya bikin jarak. (saya ini payah dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.)

Balik ke obrolan dengan teman, dia bilang dia paham konsep air tape, tape, brem dan brem cair ini sejak dia di SMA, guru biologinya yang ngajarin. Ceritanya pernah ada ustad yang mengharamkan tape karena difermentasi, tapi sang guru bilang tape nggak haram, tapi air tape yang haram, karena mengandung alkohol. Jadi kalau sengaja difermentasikan lama supaya ada air tapenya, lha itu haram. :) Nah inti dari percakapan saya dan teman berdasarkan cerita gurunya adalah makanan/minuman yang haram adalah makanan yang dibuat dari bahan baku yang diharamkan, melewati proses yang haram, dan menghasilkan zat yang haram. :) Brem cair bahan bakunya sari ketan, halal, namun melewati proses yang dapat menghasilkan alkohol yang haram, jadinya haram. :)

Semoga yang saya pahami ini benar ya. Yah kalau masih ragu antara halal dan haram, misalnya ada pihak yang mengatakan bahwa itu haram dan pihak lain bilang halal, baiknya dihindari untuk mengkonsumsi, bukankah yang meragukan itu hukumnya mendekati haram, maka sebaiknya dihindari saja. :)

Ada juga yang bilang alkohol itu bisa untuk obat, baik untuk kesehatan. Duh yang baik untuk kesehatan dan halal saja ada banyak kok, kenapa nggak konsumsi yang halal saja. :) Halal itu baik dan sehat. :)

Obat batuk yang pernah bahkan beberapa kali saya konsumsi ternyata tiap sendoknya (5ml) mengandung ethanol 10%. hahaha. Padahal seingat saya beer yang dijual di indomaret aja paling pol 7-9% kandungan alkohol nya. Sejak itu saya pilih-pilih kalau beli obat batuk sirup (nggak suka obat tablet), pilihyang tidak mengandung alkohol. Ya memang kalau untuk obat boleh, tapi sebaiknya, sekali lagi, dihindari. Tuhan menciptakan bumi yang luas dengan segala makhluk ciptaan dan pasti setiap ciptaanNya itu memiliki manfaat, pasti ada yang berfungsi sebagai obat (yang halal). Apalagi Tuhan menciptakan penyakit itu sepasang dengan penawarnya. :) 


Jadi, selalu hati-hati dalam menafsirkan kalimat, apalagi firman Tuhan. Kalau nggak benar dalam menafsirkan memang mblusukke.

Waaa sudah dini hari...hoahmm....

^^

Sunday, June 16, 2013

Ganteng dan Passion

Sebuah pertanyaan tiba-tiba nangkring di inbox.
Survey, diantara 1. Jejaka ganteng pemalas, 2. Duda rajin dan kecukupan, manakah yang akan kalian pilih?
Saya ini tipikal orang yang jaga imej, jadi setiap ada pertanyaan yang mengharuskan saya untuk memilih, saya pasti berpikiran bahwa oh orang ini pasti mau menilai saya, dari jawaban yang saya utarakan. hahahaha. Pede bangettt *toyor*. Sebelum saya menjawab pertanyaan tersebut, terlebih dahulu memastikan itu duda cerai atau duda ditinggal meninggal, hehehe. Saya jawab poin kedua lah. Duda tapi rajin dan kecukupan. heuheuheu... Itu jawaban untuk survey lho yaa, kenyataannya tetep saya milih Mas yang ganteng (dialem dewe).

Ini survey biasa saja jadi kepada pesurvey saya tidak mengungkapkan bahwa defini ganteng menurut saya adalah dari apa yang terpancar di wajah pria. Jadi, menurut saya, lelaki malas itu nggak ganteng. Tentu dengan definisi malas yang berkonotasi negatif, malas bekerja, malas berkarya, bahkan untuk memiliki cita-cita pun malas. Sudah pasti lelaki seperti itu nggak ada ganteng-gantengnya.

Nah balik ke definisi ganteng, untuk saya, lelaki ganteng adalah lelaki yang punya passion, punya mimpi, punya cita-cita. Itu semacam inner beauty. Pasti terpancar di wajahnya. Lelaki ganteng sama lelaki cakep itu beda, menurut saya. Ganteng seperti definisi saya tadi, sedang cakep itu physically, fisiknya cakep. Ganteng itu menarik, nggak ngebosenin, nah kalau cakep itu ya udah cakep aja, cakep dari sononya.

hahahahaha........ini kalau dijelasin panjang bener yaaaa....

Dan kenapa tetiba pertanyaan semacam itu nangkring di hidupku sore ini?

Well....sejujurnya ini bikin saya mikir. Mikir. Saya selalu menganggap Mas ganteng, terutama jika kembali dari hutan. Atau ketika membicarakan hal-hal yang dia sukai, atau hal-hal yang ingin dia wujudkan.

ketika dia birdwatching di Merapi
Dan sore ini saya jadi flashback, bagaimana dia, sorot matanya, senyumnya, kegiatan-kegiatannya, ketika bersama teman-temannya. Yes, dia ganteng. Dan beberapa bulan ini saya mengurangi kadar kegantengannya, atau lebih jelasnya mengurangi kadar kegantengannya ketika sedang bersama saya.

Sungguh saya tidak tahu diri. hahaha.

Saya merasa saya membatasi geraknya. Hanya karena dia terlalu sibuk, dan menjadi sedikit berubah, saya menunjukkan ketidaksukaan yang bertolak belakang dengan sikap saya dulu. huhuhu. Egosistem saya. Iya egosistem yang perlu disiangi.

Jadi, begitulah tuhan mengurai ruwet yang ada dalam diri saya. Lewat sebuah pertanyaan yang membuat saya berdiskusi dan melihat lebih luas. jreng..jreeeng...

Ah...selamat sore, semoga masih ada waktu untuk memperbaiki keadaan.

:)

::gambar dicrop semena-mena dari halaman fesbuk-nya::

Saturday, June 15, 2013

Pelaku Sebenarnya #drama #misteri #imajinasi

Jangan-jangan rumah depan itu adalah drama misteri, yang di akhir cerita kita nggak nyangka siapa pelaku sebenarnya, yang sebenarnya semua melas itu adalah pencitraan.




Sepasang suami-istri tua tinggal di rumah itu. Kebiasaan mereka hampir tiap hari adalah bertengkar, tidak sampai lempar-lempar alat rumah tangga, hanya adu mulut. Tapi pernah juga si istri menyiram air panas kepada suami. Kulit kepala hingga pundak dan punggung menderita luka bakar.

Setiap hari mereka adu mulut, selalu dari hal kecil yang seringnya ditanyakan sang istri, ditanggapi berlebihan oleh suami. Kadang si istri mengungkapkan hal-hal mistis yang diluar nalar suami, hingga sang suami menganggapnya gila, syirik dan berulang kali suami itu menggumamkan asma tuhannya.

Setiap hari saya mendengar apa saja yang mereka seterukan. Kadang jengah, kadang ikut misuh, kenapaaaa di usia senja mereka, tidak bisa damai. Saya dengar, karena mereka selalu berseteru dengan nada tinggi. Suami itu menggumam jika berkata, tapi gumaman yang tidak bisa disebut menggumam, karena apa yang dia ucapkan terdengar jelas di rumah saya.

Si istri selalu mistis. Iya, dia selalu beranggapan bahwa apa yang terjadi di rumahnya disebabkan oleh hal-hal yang gaib. Misalnya, di lantai rumahnya selalu ada gundukan kecil tanah dan pasir, yang sebenarnya itu disebabkan oleh semut. Pernah juga di tiang rumahnya berlubang, padahal karena rayap, tapi dia selalu merasa bahwa apa yang terjadi itu adalah pertanda bahwa dia sedang "dikirimi" sesuatu oleh orang lain, dikirimi hal gaib yang mungkin mengancam nyawanya. Bahkan ketika ada seekor bunglon lewat depan rumahnya, dia beranggapan bahwa bunglon itu yang mencuri uangnya, iya, hari berikutnya ia mengaku uang dan surat-surat berharganya hilang. Ia beranggapan bunglon itu yang mengambil. Lucu ya. Mungkin di pikirannya itu adalah bunglon jadi-jadian, atau siluman bunglon. *jreng..jreeeng..* Saya pikir, si istri ini sudah pikun dan lupa di mana ia meletakkan uang serta menyimpan surat-surat berharganya itu.

Suatu malam, saya mendengar ada suara pintu digebrak, seperti seseorang sedang berusaha membuka pintu yang terkunci, agak jiper juga ya saya secara semua orang sudah tidur dan itu sudah larut malam. Saya takut itu maling. Begitu terdengar suara tetangga saya bercakap-cakap di luar, saya akhirnya berani melangkah ke luar rumah, tapiiiiiii sebelum sampai buka pintu, terdengar percakapan si istri dengan tetangga samping rumah, katanya ada sesosok setan mengenakan caping dan bersarung yang keluar dari rumahnya. Menurutnya yang menggebrak pintu rumahnya adalah setan itu. Hawa mistis meresap. Begitu si istri masuk rumahnya, saya buka pintu dan bertanya pada tetangga saya, berusaha mengonfirmasi apa yang tadi saya dengar, tapi kata tetangga tersebut pintu rumah itu terkunci dari luar. Oh tidak, kekepoan saya tidak terjawab. 
Beberapa minggu kemudian saya bertanya kepada anak si tetangga apakah dia mendengar percakapan si istri itu dengan bapaknya atau tidak, anak tetangga bilang iya dan membenarkan dia mendenngar apa yang saya dengar. Baiklah...si istri ini mungkin agak gangguan kesadarannya. Mungkin dia tidak bisa membedakan mana yang cerita dalam televisi atau kenyataan. Dia ini hobi sekali nonton televisi dengan volume suara yang keras, mungkin saat itu dia sedang menonton sinetron Kian Santang, dan ada pendekar yang mengenakan caping serta bersarung yang keluar dari sebuah rumah, mungkin itulah yang dia lihat antara dia tidur dan sadar ketika menonton. Apa yang dia lihat adalah ilusi. Lalu suara pintu yang saya dengar itu disebabkan oleh apa? Saya tidak dalam keadaan mengantuk, bahkan saat itu saya sedang dalam niat akan mengerjakan tugas. Dan akan membuat kopi.

Cerita-cerita aneh dan menjengkelkan dari rumah depan belum selesai. 

Si istri selalu menanyakan dan menuduh suami melakukan hal-hal mistis. Seperti menyembunyikan segepok kunci yang selalu dibawa si istri kemana-mana, atau meletakkan kotoran di laintai. Dan istri ini gemar sekali menyimpan air cucian beras selama berhari-hari yang kemudian air itu dia gunakan untuk mencuci tangan dan kaki atau membasuh muka, terkadang untuk mengepel lantai juga. Air beras itu setiap pagi dia ciprat-cipratkan di sekitaran rumah. Oh iya FYI aja, bau air itu kaya air comberan, bau busuk. Nggak percaya?coba saja, simpan air cucian beras selama berhari-hari.

Dulu pernah si istri menyebar garam ke sekitar rumah. Katanya untuk mengusir setan. Kenapa nggak sekalian menyebar kacang yah. Duh pasti si istri ini sering membaca komik Jepang, atau menonton film horor Jepang. Nah garam yang dia sebar bukan garam meja, tapi garam kasar, yang jika semakin siang, mereka akan mencair dan pastinya mengotori sekitaran rumah. Bapak selalu marah-marah jika si istri itu mulai menyebar garam dan bapak juga yang membersihkan. Sekitaran rumah pasangan itu sudah pasti juga sekitaran rumah saya, karena rumah kami berhimpitan, bahkan dindingnya menempel satu sama lain.

Nah jika si istri mulai bertanya si suami selalu menjawab berlebihan. Seolah merasa dituduh. Seolah merasa dipojokkan. Padahal ya istri hanya bertanya. Itu saja. Dulu awal-awal saya kembali ke rumah, saya selalu memihak pada si suami ini, karena memang dia selalu nampak dituduh dan dipojokkan selalu jadi korban kemistisan si istri. Namun kini semakin sering saya melihat dan mendengar mereka bertengkar, saya pikir suami itu memang berlebihan, ketika istri bertanya dengan nada normal, suami menjawab dengan nada jengkel dan marah, dan menjawab tidak seperti yang ditanyakan, tidak pernah menjawab dengan singkat dan nada normal. Selalu!

Pagi ini saya berpikir si suami ini berakting seoalh dia korban ketidakwarasan istrinya. Padahal mungkin si suami ini lah yang tidak waras. Mungkin di dalam rumahnya dia selalu bertingkah mistis, sejak dulu dan hanya istrinya yang tahu. Apa yang diketahui istrinya itu menjadi sebuah ketakutan tersendiri bagi istri, sehingga membuatnya parno dan selalu ketakutan, hingga akhirnya dia tidak sadar dia telah melakukan apa yang dilakukan suaminya selama ini, secara terang-terangan. Suami mungkin bertingkah mistis hanya di rumah, para tetangga tak ada yang tahu, sedangkan istri hingga ke luar rumah pun dilakukannya sehingga tetangga berpikiran dia tidak waras dan mengada-ada. Suami mulai bertingkah secara ternag-terangan bahwa dia korban, nada bicara ditinggikan supaya semua orang dengar dia dituduh mistis dan lain sebagainya.

Skenario yang luar biasa, seperti drama-drama di film misteri.

Itu hanya imajinasi saya. Pagi ini....

Selamat pagiiiii.....

Thursday, June 13, 2013

Egosistem yang perlu diperbaiki

"diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui" QS.1:216

sakdurunge kadung benci maka diblokir saja, sakdurunge kadung kepo maka diakhiri saja
::perang melawan egosistem::

Dikarenakan ada beberapa gelintir orang yang menjadi obyek kekepoan saya, maka hari ini orang-orang tersebut saya blokir dari halaman fesbuk saya. Belum berteman, nggak kenal juga, jadi ya nggak ada ewuh pekewuh lah.

Kenapa saya kepo dengan orang-orang ini? karena mereka adalah mantra-mantra yang membuat saya tak berkutik. 

Saya memang parah untuk urusan egosistem ini.

Upaya pengendalian bukan tidak pernah, selalu saya coba, terkadang berhasil, terkadang gagal total. Kali ini gagal. Sedih, marah, jengkel, sudah pasti. Seolah semua proses itu berputar setiap bulannya, kaya PMS, mungkin pengaruh itu juga, ah tapi ini masih tanggal 13 kok. Jadi kali ini sepertinya bukan. Ini murni weakness. 

Ketika lingkungan yang tidak saya kenal mulai merubah seseorang yang dekat menjadi sedikit berbeda. Saya tahu itu proses, saya tahu ini akan membaik, saya tahu semua akan baik-baik saja jika saya bisa berpikir jernih. Mengurai segala ketakutan-ketakutan. Nah blokir memblokir itu mungkin salah satu upaya pengendalian diri. Seharusnya memang mulai mengenal lingkungan asing itu, tapi baiknya memang saya perbaiki dulu apa yang rusak di sini, dalam diri saya, egosistem ini.

Pada dasarnya tulisan kali adalah keluhan. Memahami egosistem diri sendiri memang ndak mudah, apalagi pengendaliannya. Tapi sulit bukan berarti tidak bisa. Yang penting harus mau dulu. Saya mau, saya ingin dan saya butuh. Pertama ya blokir memblokir itu, semoga dengan minimumnya saya melihat "kehadiran" mereka membuat saya bisa jadi sedikit lupa. Semoga suatu saat saya "kangen" kepada mereka dan meng-unblock mereka. Harus. 

Supaya berkah yang dia rasakan juga bisa saya rasakan. 

Mungkin sebenarnya saya begitu ingin mengenal mereka sehingga saya cemburu. Tapi mungkin memang ini belum waktunya. Akan ada waktunya nanti, setelah egosistem yang ruwet ini terurai jernih. 

Seperti ayat di atas, Tuhan tahu apa yang terbaik untuk umatNya. Tuhan tahu, dan saya tidak tahu. Maka sebelum ketidaksukaan ini menjadi benci, baiknya saya jaga jarak, membatasi "pandangan" dan "pendengaran". Sejenak. Sejenak saja.


Sunday, June 02, 2013

The Co-trainer

yeaaah...sedang merindu tapi separuh tak ingin bertemu. :)


Judul foto ini adalah The Co-Trainer.
Kalau ndak salah pas mas ngewangi temannya birdbranding di Jogja. Detilnya lupa, tapi pas itu ada acara birdbranding dan mereka kekurangan personil untuk ngajari teman-teman komunitas pecinta burung pasang penanda di kaki burung. Apa fungsi penanda itu? kapan-kapan deh saya ceritain. heuheuheu.

Saya posting ini cuma karena kangen sama mas co-trainer. hehehe. Dia ini nggak suka difoto katanya, tapi hampir semua foto dirinya saya suka. ekekek.